SUMEDANG, (PRLM).-Para pedagang di kawasan Wisata Alam Gunung Kunci
di Kelurahan Kotakulon, Kec. Sumedang Selatan, meminta Pemkab Sumedang
menata kawasan itu supaya menarik para pengunjung.
Sebab, seiring banyaknya objek wisata baru yang dikelola swasta,
Wisata Alam Gunung Kunci kini banyak ditinggalkan pengunjung, terutama
warga lokal Sumedang kota. Parahnya lagi, sarana dan fasilitas reakreasi
keluarganya kurang lengkap sehingga Gunung Kunci kehilangan daya
tarik.
“Kami minta Gunung Kunci ini ditata lagi, karena manfaatnya akan
dirasakan langsung oleh para pedagang, termasuk masyarakat sekitar.
Kalau pengunjungnya banyak, otomatis para pedagang pun diuntungkan. Oleh
karena itu, supaya pengunjungnya banyak, pemda harus menata sekaligus
melengkapi berbagai fasilitasnya,” tutur Ny. Entin (43) salah seorang
pedagang di kawasan Wisata Alam Gunung Kunci, Kel. Kotakulon, Kec.
Sumedang Selatan, Selasa (22/5)
Menurut dia, para pengunjung yang biasa berekreasi ke Wisata Alam
Gunung Kunci turun drastis, ketika muncul kolam renang dan wahana
rekreasi keluarga Kampung Toga yang dikelola swasta.
Ditambah lagi pasar kaget di kawasan Alun-alun Sumedang yang buka
setiap Sabtu-Minggu, mampu menyedot pengunjung lokal warga Sumedang
kota.
“Sejak ada Kampung Toga dan pasar kaget di Alun-alun sekitar empat
tahun lalu, jumlah pengunjung di Gunung Kunci ini langsung turun
drastis. Sekarang, kondisi Wisata Alam Gunung Kunci selalu sepi
pengunjung. Bahkan yang tadinya banyak warung, lambat laun berguguran.
Kini tinggal tiga warung lagi yang bertahan, termasuk punya saya,” kata
Entin.
Supaya kondisi Wisata Alam Gunung Kunci ramai lagi dikunjungi
wisatawan, kata dia, pemda harus menata sekaligus melengkapi sarana dan
fasilitas reakreasi keluarga.
Hal itu, supaya Gunung Kunci bisa bersaing dengan objek wisata
lainnya yang dikelola swasta. Sebab, salah satu kendala Wisata Alam
Gunung Kunci kurang pengunjung, karena minim sarana rekreasi keluarga,
terutama wahana bermain anak-anak.
“Sudah kurang sarana dan fasilitasnya, yang ada pun banyak yang
rusak. Misalnya, ayunan, perosotan dan mainan anak lainnya. Padahal,
mainan anak-anak itu jadi daya tarik wisata keluarga. Kalau bisa seperti
dulu, ada kebun binatang mini. Di dalam hutan lindung, ada burung
merak, monyet dan binatang lainnya. Jadi, di dalam hutannya ada
tontonan,” ujar Entin.
Di tempat yang sama, Ujang (43) salah seorang petugas parkir
menambahkan, selain melakukan penataan, lebih bagus lagi jika pemda
membuat gazebo besar, khusus untuk tempat rapat. Sebab dengan udara
dingin dan sejuk serta pemandangan hutan lindung, sangat cocok dipakai
rapat dalam suasana rileks.
“Yang rapat di sini cukup banyak juga. Nah, tinggal pemda membuat
sarananya berupa gazebo besar yang bisa menampung orang banyak. Saya
jamin, Gunung Kunci ini akan banyak lagi pengunjungnya. Apalagi letaknya
sangat strategis, ada di tengah-tengah kota,” kata Ujang.
(A-67/A-89)***
Sumbar : Pikiran Rakyat online