BANDUNG, (PRLM).- Deputi Bidang Pembiayaan
Kementrian Koperasi dan UKM, Meliadi Sembiring, mengklaim dunia usaha
mikro, kecil, dan menengah, mengalami pertumbuhan pesat. Meskipun
persentase kewirausahaan di Indonesia hanya dua persen dari total jumlah
penduduk.
Saat membuka Pameran Produk Unggulan Sekolah Menengah Kejuruan Se-Indonesia, Kampus Institut Koperasi Indonesia (IKOPIN), Jatinangor, Kamis (17/5), Meliadi menyebutkan, terdapat kenaikan jumlah pelaku UKM pada 2011. Menurutnya, pada 2011 jumlah pelaku UKM 55.2 juta, sedangkan pada 2010 pelaku UKM adalah 53.7 juta.
"Pada 2010, UMKM ini telah memberikan sumbangan yang signifikan bagi PDB sebesar 57,12 persen, serta mampu menyerap tenaga kerja 97,22 persen dari dunia usaha," katanya.
Selain itu, Meliadi menambahkan, jumlah koperasi juga mengalami peningkatan dari 177.482 unit pada 2010, menjadi 188.181 unit pada 2012.
Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Pembelajaran Sekolah Menengah Kejuruan Agung Budi Susanto, mengatakan, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) hendaknya dapat bekerjasama dengan koperasi agar mampu ikut menopang kekuatan ekonomi nasional."Perlu ada jaringan usaha antara SMK dan koperasi agar produk yang dihasilkan dapat menjadi produk nasional," katanya.
Agung menambahkan, lulusan SMK maupun IKOPIN diharapkan mampu membuat produk dan memiliki tekad untuk berwirausaha. Menurut Agung, banyak pihak asing yang berminat dengan produk yang dihasilkan oleh siswa dari SMK. "Ini merupakan bukti, produk SMK diakui oleh dunia internasional," katanya.
Di tempat yang sama, Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Taufan Eko Nugroho Rotorasiko, mengatakan, produk unggulan kreasi siswa SMK masih kurang tersosialisasikan dengan baik. "Dampaknya, banyak produk unggulan anak bangsa ini belum diketahui masyarakat umum dan dunia usaha," katanya.
Taufan menghimbau, potensi siswa SMK tersebut dapat tersosialisasikan kepada masyarakat maupun dunia usaha. Menurutnya, langkah tersebut merupakan peluang untuk meningkatkan produk siswa SMK menjadi produk berskala massal yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Siswa SMK, yang memiliki kompetensi dan keterampilan tinggi, bisa menjadi bibit unggul tumbuhnya wirausaha baru yang kelak mampu menggerakan pertumbuhan ekonomi nasional secara lebih cepat," katanya. (CA-09/A-26).***
Sumber : Pikiran Rakyat Online
Saat membuka Pameran Produk Unggulan Sekolah Menengah Kejuruan Se-Indonesia, Kampus Institut Koperasi Indonesia (IKOPIN), Jatinangor, Kamis (17/5), Meliadi menyebutkan, terdapat kenaikan jumlah pelaku UKM pada 2011. Menurutnya, pada 2011 jumlah pelaku UKM 55.2 juta, sedangkan pada 2010 pelaku UKM adalah 53.7 juta.
"Pada 2010, UMKM ini telah memberikan sumbangan yang signifikan bagi PDB sebesar 57,12 persen, serta mampu menyerap tenaga kerja 97,22 persen dari dunia usaha," katanya.
Selain itu, Meliadi menambahkan, jumlah koperasi juga mengalami peningkatan dari 177.482 unit pada 2010, menjadi 188.181 unit pada 2012.
Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Pembelajaran Sekolah Menengah Kejuruan Agung Budi Susanto, mengatakan, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) hendaknya dapat bekerjasama dengan koperasi agar mampu ikut menopang kekuatan ekonomi nasional."Perlu ada jaringan usaha antara SMK dan koperasi agar produk yang dihasilkan dapat menjadi produk nasional," katanya.
Agung menambahkan, lulusan SMK maupun IKOPIN diharapkan mampu membuat produk dan memiliki tekad untuk berwirausaha. Menurut Agung, banyak pihak asing yang berminat dengan produk yang dihasilkan oleh siswa dari SMK. "Ini merupakan bukti, produk SMK diakui oleh dunia internasional," katanya.
Di tempat yang sama, Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Taufan Eko Nugroho Rotorasiko, mengatakan, produk unggulan kreasi siswa SMK masih kurang tersosialisasikan dengan baik. "Dampaknya, banyak produk unggulan anak bangsa ini belum diketahui masyarakat umum dan dunia usaha," katanya.
Taufan menghimbau, potensi siswa SMK tersebut dapat tersosialisasikan kepada masyarakat maupun dunia usaha. Menurutnya, langkah tersebut merupakan peluang untuk meningkatkan produk siswa SMK menjadi produk berskala massal yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Siswa SMK, yang memiliki kompetensi dan keterampilan tinggi, bisa menjadi bibit unggul tumbuhnya wirausaha baru yang kelak mampu menggerakan pertumbuhan ekonomi nasional secara lebih cepat," katanya. (CA-09/A-26).***
Sumber : Pikiran Rakyat Online
0 Komentar